Rabu, 09 Maret 2016

Makalah Lingkungan Ekonomi Bisnis



MAKALAH
LINGKUNGAN EKONOMI BISNIS


 






Dosen :
( Dr. Supawi Pawenang, S.E.,M.M )


oleh :
DWI NISCAYAWATI
NIM :  2016P200…/ Kelas : XXI B
PROGRAM STUDI MANAJEMEN


DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuTugas Mata Kuliah
Program Pasca Sarjana





PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ISLAM BATIK (UNIBA) SURAKARTA
2016





















BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Suatu organisasi tidak akan pernah lepas dari faktor-faktor lingkungannya. Hal inidikarenakan dalam menjalankan roda organisasi selalu mengalami ketergantungan antar unsur -unsur yang ada di dalamnya. Setiap perubahan dalam lingkungan bisnis yang bersifat mikromaupun makro akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung pada kehidupan organisasi.
Perusahaan harus mampu beroperasi secara optimal dalam kondisi lingkungan yang hampir selalu mengalami perubahan setiap waktu. Ketika pemerintah menetapkan mengurangisubsidi bahan bakar minyak tentunya akan mempengaruhi harga jual barang itu secara langsungyang selanjutnya akan dibebankan kepada konsumen. Harga jual yang tinggi menyebabkan menurunnya penjualan dan produk menjadi kurang kompetitif. Jika perusahaan tidak dapat meresponnya dengan baik akan berdampak buruk terhadap kondisi bisnis usahanya. Begitu pula ketika Serikat Pekerja melakukan demonstrasi besar-besaran akan berdampak buruk terhadap operasional perusahaan. Meski demikian banyak pula hal-hal positif bagi perusahaan yang berasal dari lingkungannya. Seperti adanya kemajuan tekhnologi di bidang komputer dan IT yang membuat operasional usaha menjadi lebih efisien.
Dalam kerangka manajemen modern, organisasi dipandang sebagai sebuah sistem terbuka. Sebuah organisasi di pengaruhi dan mempengaruhi lingkungan dimana organisasi berada.
Lingkungan organisasi dapat dibedakan atas lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal terdiri atas faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi dari luar  batas organisasi, sedangkan lingkungan internal meliputi faktor-faktor yang ada di dalam organisasi yang berpengaruh terhadap manajemen organisasi.
Dalam menghadapi persaingan dalam dunia bisnis diperlukan suatu strategi yang tepat guna memenangkan persaingan tersebut. Strategi di tingkat operasional akan memegang kendali utama terlaksananya tujuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Memberikan perhatian kepada lingkungan merupakan cara terbaik untuk merumuskan strategi yang akan diterapkan guna menghadapi persaingan.
B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka permasalahan dalam tulisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Apa yang di maksud dengan lingkungan bisnis?
2.      Apa saja unsur-unsur yang ada di dalam lingkungan bisnis?
3.      Bagaimana hubungan organisasi dengan lingkungannya?
4.      Apa dampak adanya perubahan dalam lingkungan bisnis?
5.      Bagaimana perusahaan menciptakan daya saing dari lingkungannya?
6.      Bagaimana cara perusahaan mempertahankan dirinya di dalam lingkungan yang sangat cepat berubah?
C.  Tujuan Penulisan
Merujuk pada permasalahan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mendeskripsikan konsep lingkungan bisnis.
2.      Untuk mendeskripsikan unsur-unsur yang ada di dalam lingkungan bisnis.

3.      Untuk mendeskripsikan hubungan organisasi dengan lingkungannya.
4.      Untuk mendeskripsikan dampak adanya perubahan dalam lingkungan bisnis.
5.      Untuk mendeskripsikan cara perusahaan menciptakan daya saing dari lingkungannya.
6.      Untuk mendeskripsikan cara perusahaan mempertahankan dirinya di dalam lingkungan yang sangat cepat berubah.






BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Lingkungan Bisnis
Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar organisasi bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis.
Lingkungan (environment) dapat diartikan keseluruhan unsur-unsur yang dapat saling berhubungan dan saling mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan kegiatan tertentu. Lingkungan terdiri dari unsur fisik dan nonfisik. Di dalam dunia bisnis, unsur fisik misalnya teknologi, kondisi alam dan pemasok sedangkan unsur non fisik dapat berupa adat istiadat masyarakat, kondisi ekonomi dan norma. Bisnis (business) terdiri atas seluruh aktifitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian. Inti dari setiap usaha bisnis adalah adanya pertukaran antara pembeli dan penjual. Dari kedua definisi diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pengertian Lingkungan Bisnis adalah factor-faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap manajemen organisasi atau aktifitas usaha.
Oleh karena itu, istilah “lingkungan bisnis” memiliki arti yang luas karena menunjukkan seluruh pengaruh eksternal terhadap organisasi. Wilson (1992) mengemukakan bahwa lingkungan bisnis memiliki tiga konsep yang luas, yaitu:
1.    Fakta objektif realitas yang diukur dan didefinisikan.
2.    Fakta subjektif merupakan karakteristik khusus tergantung dari interprestasi dan persepsi individu.
3.    Pembagian antara organisasi dan lingkungan tidak jelas, dan lingkungan tercipta dan didefinisikan oleh individu.
Sangatlah penting bagi seseorang yang menekuni bisnis, baik yang sedang mempelajari bisnis maupun manager yang sudah berpengalaman, untuk menganalisis lingkungan organisasinya dengan alasan-alasan sebagai berikut:
1.    Kaidah lingkungan bisnis secara fundamental berpengaruh terhadap aktifitas bisnis, misalnya terhadap  pasar, teknologi dan tenaga kerja;
2.    Aktifitas operasional seperti peluncuran produk baru, rekrutmen staf, dan kajian teknologi manufaktur membutuhkan identifikasi faktor-faktor lingkungan dan perusahaan dalam rangka untuk memastikan kesuksesan bisnis.
3.    Laba dan organisasi yang baik merupakan hal yang penting dalam kaitannya dengan kondisi lingkungan.
4.    Rencana stratejik harus turut mempertimbangkan kemungkinan adanya perubahan dalam lingkungan bisnis (Kuncoro, M. 2006).
B.  Pembagian Lingkungan Bisnis
Lingkungan organisasi dapat dibedakan atas lingkungan eksternal dan lingkunganinternal. Lingkungan eksternal terdiri atas factor-faktor yang mempengaruhi organisasi dari luar  batas organisasi, sedangkan lingkungan internal meliputi factor-faktor yang ada di dalamorganisasi yang berpengaruh terhadap manajemen organisasi. Lingkungan eksternal dari sebuah organisasi pada umumnya dibedakan atas lingkungan umum dan lingkungan khusus (juga disebut lingkungan tugas) yang meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, pembuat peraturan, dan serikat pekerja. Sementara itu lingkungan internal meliputi factor-faktor visi misi, budaya perusahaan, gaya manajemen, kebijakan organisasi, karyawan, hubungan antar divisi,dan organisasi informal.
C.  Hubungan Lingkungan Internal dengan Lingkungan Eksternal Organisasi
Lingkungan eksternal sebagai sumber untuk pemasok dari sumber daya dan konsumendari output. Seberapa besar lingkungan ini dapat mendukung organisasi dapat membawa dampak terhadap operasi dan kinerja organisasi. Hubungan yang baik dengan para pemasok akan lebih menjamin kelancaran masuknya sumber daya yang dibutuhkan dan pelanggan yang merasa puas akan mendukung permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan.
Lingkungan internal berpengaruh langsung terhadap tingkat kemampuan dalam prosesyang meliputi ketiga subsistem yang ada di dalam sistem organisasi, yaitu masukan (input), transformasi, dan keluaran (output). Hubungan tersebut dapat disajikan ke dalam gambar berikut:
Lingkungan-Org.png
Gambar 1 Hubungan Lingkungan Internal dengan Lingkungan Eksternal Organisasi

D.  Lingkungan Umum
Lingkungan umum terdiri dari kondisi-kondisi latar belakang dalam lingkungan eksternal yang dapat berpengaruh besar terhadap kegiatan operasional dari sebuah organisasi. Lingkungan ini meliputi sebagai berikut:
1.    Kondisi Ekonomi
Kondisi Ekonomi Yaitu kondisi umum dari perekonomian yang berkaitan dengan suku bunga, inflasi, konvertibilitas mata uang, tingkat penghasilan perkapita, roduk domestic bruto, kebijakan moneter dan fiscal, sistem perpajakan, penduduk, pengangguran, tingkat upah dan indicator ekonomi lainnya yang berkaitan.
2.    Kondisi Sosial-Budaya
Kondisi umum dari nilai-nilai social yang berlaku mengenai hak asasi manusia, adat-istiadat, norma, nilai, kepercayaan, bahasa, sikap, perilaku, bahasa, agama, selera, aspirasi, pendidikan dan lembaga social terkait.
3.    Kondisi Hukum – Politik
Yaitu Ideologi politik, partai dan orgnisasi politik, bentuk pemerintah, hokum, undang-undang dan peraturan pemerintah yang mempengaruhi transaksi bisnis, perjanjian dengan Negara lain, hak paten dan merek dagang.
4.    Kondisi Teknologis
Yaitu kondisi umum dari pengembangan dan tersedianya teknologi di dalam lingkungan, termasuk kemajuan ilmu pengetahuan.
5.    Kondisi Lingkungan Alam
Merupakan kondisi umum dari alam dan kondisi lingkungan fisik. Perbedaan dalam factor-faktor yang berkaitan tersebut akan sangat terasa bagi organisasiyang beroperasi international. Kondisi dalam lingkungan umum tersebut banyak berbeda dalamsatu Negara dengan Negara-negara lainnya. Para manajer yang berhasil dari organisasi yang beroperasi international dapat memahami berbagai perbedaan ini dan membantu organisasidalam membuat penyesuaian operasional yang diperlukan.
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis.
Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing). Proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.    Pemindaian
Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan potensial dalam lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang terjadi. Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang sangat tidak stabil.
2.    Pengawasan
Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.
3.    Peramalan
Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan trend-trend itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.
4.    Penilaian
Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek dari perubahan-perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu perusahaan. Selangkah lebih maju tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan data-data yang menarik, tapi tidak diketahui relevansi kompetitiifnya.
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor tersebut pada dasarnya diluar dan terlepas dari operasi perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1.    Faktor ekonomi. Faktor ekonomi mengacu pada sifat, cara dan arah dari perekonomian dimana suatu perusahaan akan atau sedang berkompetisi. Indicator dari kesehatan perekonomian suatu Negara antara lain adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga, deficit atau surplus perdagangan, tingkat tabungan pribadi dan bisnis, serta produk domestic bruto.
2.    Faktor sosial. Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup dari orang-orang di lingkungan mana perusahaan beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya dikembangkan dari kondiasi cultural, ekologis, pendidikan, dan kondisi etnis.
3.    Faktor politik dan hukum. Faktor politik dan hukum mendefinisikan parameter-parameter hokum dan bagaimana pengaturan perusahaan harus beroperasi. Kendala politik diberlakukan terhadap perusahaan melalui keputusan perdagangan yang wajar, program perpajakan, penentuan upah minimum, kebijakan polusi dan harga serta banyak tindakan lainnya yang bertujuan untuk melindungi karyawan, konsumen, masyarakat umum dan lingkungan. Beberapa tindakan politik dan hukumjuga didesain untuk member manfaat dan melindungi perusahaan.
4.    Faktor teknologi. Kemajuan teknologi secara dramatis telah mengubah produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses manufaktur, praktik-praktik pemasaran dan posisi persaingan. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar  baru, perkembangan produk, dan lain sebagainya. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan perbedaan biaya antar perusahaan, menciptakan proses produksi yang lebih singkat, menciptakan kelangkaan pada tenaga tehnikal serta mampu merubah nilai-nilai  dan harapan parastakeholders.
5.    Faktor demografi, yang perlu diperhatikan oleh perusahaan menyangkut factor demografi ini diantaranya adalah ukuran populasi, struktur umum, distribusi geografis, pencampuran etnis serta distribusi pendapatan.
6.    Lingkungan industri. Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relative lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan.


E.  Lingkungan Khusus
Lingkungan khusus terdiri atas organisasi, kelompok, perorangan yang actual dengan siapa sebuah organisasi harus berinteraksi agar dapat beroperasi dan berkembang. Seringkali disebut juga lingkungan tugas, lingkungan ini berbeda untuk setiap organisasi, tergantung situasi dan domain operasi yang unik dari organisasi.
Elemen-elemen penting dalam lingkungan khusus dari sebuah organisasi meliputi :
1.    Pelanggan, Yaitu kelompok individu dan organisasi konsumen atau nasabah tertentu yang membeli barang dari organisasi dan atau menggunakan jasanya.
2.    Pemasok, Pemberi sumberdaya manusia, informasi dan keuangan serta bahan mentah tertentu yag dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi.
3.    Pesaing, yaitu Organisasi tertentu yang menawarkan barang dan jasa yang sama atau serupa kepada kelompok konsumen atau nasabah yang sama.
4.    Pembuat Kebijakan, yaitu Badan atau perwakilan pemerintah pada tingkat lokal, daerah dan pusat sebagai penegsk hokum dan perturan yang berpengaruh terhadap kegiatan operasional organisasi.
5.    Serikat Pekerja, yaitu Yaitu organisasi yang menghimpun para pekerja untuk memperjuangkan aspirasi para anggotanya.
F.   Lingkungan Internal
Merupakan factor-faktor yang ada di dalam organisasi yang berpengaruh terhadap manajemen operasi. Adapun pengaruh dari lingkungan internal terhadap organisasi secara singkat dapat diemukakan sebagai berikut:
1.    Visi dan Misi
Visi diartikan sebagai gambaran kondisi atau potret dimasa depan (berjangka panjang) yang akan dituju oleh sebuah organisasi. Sementara itu misis adlah pernyataan mengenai maksud dan filosofi organisasi atau alasan mengepa sebuah orgaisasi eksis. Setiap tingkatan manajemen harus memahami sepenuhnya apa yang menjadi visi dan misi organisasi.
2.    Budaya Perusahaan
Budaya adalah sistem dari kebersamaan nilai, kepercayaan, dan kebiasaan di dalam sebuah organisasi yang berinteraksi dengan struktur formal yang menghasilkan norma perilaku dalam organisasi. Ia merupakan iklim social dan psikologis dari ebuah perusahaan, dan wujudnya bisa merupakan budaya yang tertuutup atau terbuka. Dalam budaya tertutup keutusan cendrung dibuat oleh tingkatan yang leih tinggi dalam menajemen. Manajer kurang begitu percaya pada bawahan, banyak kerahasiaan di seluruh jajaran organisasi, dan karyawan tak terdorong untuk kreatif atau terlibat dalam pemecahan masalah. Sebaliknya, dalam budaya terbuka keputusan dibuat pada tingkatan manajemen yang lebih rendah, kepercayaan terhadap bawahan  atau karyawan cukup besar dan karyawan di dorong agar keatif dan diikut sertakan dalam pemecahan masalah.
3.    Gaya Manajemen
Sikap dan preferrensi atasan mempengaruhi bagaiman sebuah tugas dilaksanakan. Masalah dapat jika gaya manajerial dari manajer yang lebih tinggi berbeda dengan manajer tingkat bawah. Secara umum, manajer tingkat bawah harus menyesuaikan diri dengan gaya dari atasan.
4.    Kebijakan
Kebijakan menetapkan batasan sebagai batasan seabagai arahan dalam membuat keputusan. Kebijakan yang dibuat oleh manajer tingkat bawah harus selaras dengan dengan kenijakan dari manajer yang lebih tinggi. Kebijakan seringkali dimaksudkan untuk menjamin konsistensi dalam praktik misalnya mengenai kapan dan bagaimana kinerja dinilai.
5.    Karyawan
Karyawan berbeda-beda satu sama lain dalam berbagai hal sperti kecakapan, sikap, tujuan pribadi, dan kepribadian. Akibatnya, perilaku seorang manajer yang efektif dengan seorang karyawan mungkin tidak efektif dengan karyawan lain. Pada kasus yang ekstrem karyawan mungkin berbeda satu sama lain sehingga hampir tak mungkin dikelola sebagai sebuah kelompok. Agar bisa efektif, manajer harus mempertimbangkan perbedaan, baik individual maupun kelompok.
6.    Organisasi Informal
Anggota organisasi akan menjumpai dua jenis organisasi di dalam perusahaan, yaitu formal dan tidak formal (informal). Organisasi formal ditunjukkan oleh bagan struktur organisasi dan uraian jabatan. Organisasi informal adalah hubungan yang berkembang dan pola interaksi manusia di dalam organisasi yang tidak ditetapkan secara resmi. Organisasi informal dapat berdampak positif atau negative terhadap jalannya kegiatan perusahaan.
7.    Hubungan Antar-unit
Manajer harus memahami benar hubungan antar divisi atau departemen yang ada dan harus memanfaatkan hubungan tersebut secara maksimal. Jika pekerjaan sebuah divisi tergatung pada divisi lain dalam arus kerja, maka manajer harus memahami bahwa kerjasama dengan divisi-divisi lain sangat dibutuhkan jika pekerjaan harus diselesaikan secara efisien atau produktivitas divisi ingin ditingkatkan.
G. Lingkungan dan Keunggulan Kompetitif
Menurut Schermerhorn (1996), perhatian pihak manajemen dalam menangani lingkungan eksternal yang kompleks dan terus menerus berubah semakin dipusatkan pada konsep keuggulan daya saing. Keunggulan daya saing diartikan sebagai kelebihan tertentu yang memungkinkan ebuah organisasi dapat menangani kekuatan-kekuatan pasar dan lingkungan secara lebih baik daripada para pesaingnya.
Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri, antara lain sebagai berikut :
1. Ancaman dari Pendatang Baru
Pendatang baru dalam suatu industri akan membawa kapasitas baru,keinginan untuk merebut pangsa pasar, dan sering kali sumber daya yang substansial. Akibatnya harga dapat menjadi turun atau biaya meningkat sehingga mengurangi kemampulabaan. Selain itu, adanya pendatang baru dapat dapat memaksa perusahaan yang sudah ada untuk lebih efektif dan efisien serta belajar untuk bersaing dalam dimensi baru.
Tingkat keseriusan dari ancaman pendatang baru bergantung pada hambatan yang ada dan reaksi pesaing saat ini yang dapat diantisipasi oleh pendatang baru. Jika hambatan terhadap masuknya pendatang baru cukup tinggi dan pendatang baru dapat mengharapkan adanya tindakan balasan yang tajam dari pesaing yang ada, maka pendatang baru tersebut mungkin tidak akan membawa ancaman yang serius ketika masuk.
Terdapat enam sumber utama hambatan terhadap masuknya pendatang baru:
a.   Skala Ekonomi
Skala ekonomi adalah bertambahnya jumlah barang yang diproduksi dalam suatu periode sehingga mengakibatkan biaya produksi per unit menjadi turun. Skala ekonomi menghalangi masuknya pendatang baru dengan memaksa calon pendatang baru untuk masuk dengan skala yang besar atau menerima kerugian dari segi biaya.
Skala ekonomi juga dapat menjadi penghalang terhadap distribusi, manufaktur, pemasaran, pendanaan, dan hampir terhadap bidang-bidang lain dalam suatu perusahaan.
b.  Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk atau identifikasi merek dapat menciptakan hambatan dengan memaksa pendatang baru untuk menghabiskan biaya yang besar guna memenangkan loyalitas konsumen. Iklan, layanan konsumen, menjadi yang pertama dalam industri tersebut, dan perbedaan produk merupakan faktor-faktor yang dapat menumbuhklan identifikasi merek.
c.  Persyaratan Modal
Modal diperlukan bukan hanya untuk fasilitas tetap melainkan juga untuk memberikan kredit kepada pelanggan, membeli persedian, dan menyerap kerugian selama tahun-tahun pertama. Meskipun perusahaan besar memiliki sumber daya keuangan untuk dapat menginvansi hampir semua industri, persyaratan modal yang sangat besar pada bidang-bidang tertentu dapat membatasi pendatang baru yang mungkin masuk.
d.  Biaya peralihan pemasok
Biaya peralihan pemasok adalah biaya yang harus dikeluarkan pembeli bilamana berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya.
e. Akses ke saluran distribusi
Adanya kebutuhan dari pendatang baru untuk mengamankan distribusi produknya bilamana saluran distribusi untuk produk tersebut telah ditangani oleh perusahaan yang sudah mapan, perusahaan baru harus mampu membujuk saluran tersebut agar menerima produknya melalui cara-cara penurunan harga, keja sama periklanan dan sebagainya yang tentu saja berimplikasi terhadap turunnya laba. Makin terbatas saluran pedagang besar dan pengecer untuk suatu produk dan makin banyak pesaing yang mengikat saluran ini , jelas akan semakin berat usaha untuk masuk ke dalam industri.
f.  Kebijakan pemerintah
Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup masuknya industry dengan melakukan pengendalian dan pengawasan. Pemerintah juga dapat memainkan peranan tidak langsung seperti standar polusi udara dan peraturan keamanan.
2. Tingkat rivalitas diantara para pesaing yang sama
Rivalitas diantara para pesaing yang sama berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan taktik-taktik seperti persaingan harga, perang iklan, dan meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan. Gerakan persaingan oleh satu perusahaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap para pesaingnya dan dengan demikian dapat mendorong perlawanan atau usaha untuk menandingi gerakan tersebut. Intensitas persaingan antar perusahaan merupakan fungsi dari beberapa factor, diantaranya:
a. Adanya beberapa pesaing yang seimbang
b. Pertumbuhan industri yang lambat
c. Kurangnya diferensiasi
d. Pertambahan kapasitas yang tinggi
e. Pesaing yang berbeda
f. Hambatan pengunduran diri yang tinggi ( Hitt Michael, A., Dkk. 2001)
g. Informasi yang kompleks (Infornational complrxity)
h. Biaya pengalihan ke barang lain (switching cost) (Hitt Michael, A., Dkk. 2001)
3. Tekanan dari produk pengganti
Ancaman dari produk subtitusi ini kuat jika konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan jika produk substitusi tersebut mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.
4.  Kekuatan tawar menawar pembeli
Kekuatan tawar menawar pembeli meningkat jika situasi berikut terjadi:
a. Pembeli membeli dalam jumlah besar
b. Produk yang dibeli adalah produk standard an tidak terdiferensiasi

c. Pembeli memperoleh keuntungan yang rendah
d. Pembeli menempatkan suatu ancaman melakukan integrasi kehulu untuk membuat produk industri.
5. Kekuatan tawar menawar pemasok
Pemasok memiliki tawar menawar jika :
a. Didominasi oleh sedikit perusahaan
b. Produknya adalah unik
c. Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting dari pemasok
d. Pemasok memperlihatkan ancaman untuk melakukan integrasi hilir (Hitt Michael, A., Dkk. 2001)




BAB III
KESIMPULAN

A.  Simpulan
Lingkungan bisnis adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar organisasi bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja bisnis.
Lingkungan bisnis memiliki dampak yang besar bagi jalannya operasional perusahaan dan manajemen organisasi. Bagi seorang manajer hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan. Lingkungan yang terus berubah menuntut manajemen dan organisasi untuk selalu tanggap dan progressive. Begitu luas dan kopleksnya lingkungan yang dihadapi suatu perusahaan  menuntut profesionalisme dari setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan. Manajer harus selalu mengikuti arus kemoderenan, menguasai tekhnologi dan informasi agar dapat meraih keunggulan kompetitif. Organisasi yang tidak mau terus-menerus belajar lambat laun akan mengalami kemunduran dan kematian akibat kalah dalam kompetisi persaingan memenuhi tuntutan pasar.
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing).
Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri, antara lain sebagai berikut: 1)Ancaman dari Pendatang Baru; 2) Tingkat rivalitas diantara para pesaing yang sama; 3) Tekanan dari produk pengganti; 4) Kekuatan tawar menawar pembeli; 5) Kekuatan tawar menawar pemasok.
Bagaimana  perusahaan  mengumpulkan dan menafsirkan informasi tentang para pesaing mereka disebut analisis pesaing. Analisis pesaing memusatkan  perhatiannya pada  setiap  perusahaan  yang bersaing secara langsung dengan sebuah perusahaan. Perusahaan perlu memahami: 1) Apa yang menggerakkan pesaing, seperti yang ditunjukkan oleh tujuan-tujuan masa depannya; 2) Apa yang sedang dilakukan oleh pesaing, seperti yang diungkapkan oleh strateginya saat ini; 3) Apa yang diyakini oleh pesaing tentang dirinya sendiri dan tentang industri, seperti yang ditunjukkan oleh asumsi-asumsinya; dan 4) Apa kemampuan perusahaan, seperti yang ditunjukkan oleh kapabilitasnya.
B.  Saran
Merujuk pada pembahasan di atas, selanjutnya dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut ini.
1.    Suatu organisasi harus sadar dan memahami betul di mana posisi lingkungannya berada agar siap dalam menghadapi berbagai tantangan dari luar.
2.    Lingkungan yang terus berubah harus dapat di manfaatkan oleh organisasi dalam meraih keunggulan bersaing dengan mengambil setiap peluang yang ada dan memberikan nilai superior bagi konsumen.

3.    Manajer organisasi haruslah orang yang menguasai tehknologi, informasi, dan bersedia untuk terus menerus belajar mengahadapi situasi baru. Karyawan yang semakin heterogen harus diimbangi dengan kemampuan interpersonal yang baik dengan pendekatan yang tepat pada setiap individu.


DAFTAR PUSTAKA
Kuncoro, M. 2006. Strategi bagaimana meraih keunggulan kompetitif. Jakarta: Erlangga.
Hitt Michael, A., Dkk. 2001. Manajemen Strategi, Daya Saing dan Globalisasi, Jakarta: Salemba Empat.
Setiawan HP & Zulkieflimansyah. 2005. Manajemen Strategi: Sebuah Konsep Pengantar. Jakarta: LPFEUI.
















1 komentar: