MAKALAH
LINGKUNGAN EKONOMI BISNIS
( Dr. Supawi Pawenang, S.E.,M.M )
oleh :
DWI NISCAYAWATI
NIM : 2016P200…/ Kelas : XXI B
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN
DiajukanUntukMemenuhi
Salah SatuTugas Mata Kuliah
Program Pasca Sarjana
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS
ISLAM BATIK (UNIBA) SURAKARTA
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
Suatu organisasi tidak akan
pernah lepas dari faktor-faktor lingkungannya. Hal inidikarenakan
dalam menjalankan roda organisasi selalu mengalami ketergantungan antar unsur
-unsur yang ada di dalamnya. Setiap perubahan dalam lingkungan bisnis yang
bersifat mikromaupun
makro akan berdampak secara langsung maupun tidak
langsung pada kehidupan organisasi.
Perusahaan harus mampu
beroperasi secara
optimal dalam kondisi
lingkungan yang
hampir selalu mengalami perubahan setiap
waktu. Ketika pemerintah menetapkan mengurangisubsidi
bahan bakar minyak tentunya akan mempengaruhi harga jual barang itu secara
langsungyang selanjutnya
akan dibebankan kepada
konsumen. Harga jual yang tinggi menyebabkan
menurunnya penjualan
dan produk menjadi kurang
kompetitif. Jika perusahaan tidak dapat meresponnya
dengan baik akan berdampak buruk terhadap kondisi bisnis usahanya. Begitu pula ketika
Serikat Pekerja melakukan demonstrasi besar-besaran akan berdampak buruk
terhadap operasional
perusahaan. Meski demikian
banyak pula hal-hal positif bagi
perusahaan yang berasal
dari lingkungannya. Seperti adanya kemajuan tekhnologi di bidang komputer dan
IT yang membuat operasional usaha menjadi lebih efisien.
Dalam kerangka manajemen
modern, organisasi
dipandang sebagai sebuah
sistem terbuka.
Sebuah organisasi
di pengaruhi dan mempengaruhi
lingkungan dimana organisasi berada.
Lingkungan organisasi
dapat dibedakan atas lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan
eksternal terdiri atas faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi dari
luar batas organisasi, sedangkan lingkungan internal meliputi
faktor-faktor yang ada di dalam organisasi yang berpengaruh terhadap manajemen
organisasi.
Dalam menghadapi persaingan dalam dunia
bisnis diperlukan suatu strategi yang tepat guna memenangkan persaingan
tersebut. Strategi di tingkat operasional akan memegang kendali utama
terlaksananya tujuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Memberikan perhatian
kepada lingkungan merupakan cara terbaik untuk merumuskan strategi yang akan
diterapkan guna menghadapi persaingan.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan
di atas, maka permasalahan dalam tulisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Apa
yang di maksud dengan
lingkungan
bisnis?
2.
Apa
saja unsur-unsur
yang ada di dalam lingkungan
bisnis?
3.
Bagaimana hubungan
organisasi dengan lingkungannya?
4.
Apa
dampak adanya perubahan dalam lingkungan bisnis?
5.
Bagaimana perusahaan
menciptakan daya saing
dari lingkungannya?
6. Bagaimana cara perusahaan
mempertahankan dirinya di dalam lingkungan yang sangat
cepat berubah?
C. Tujuan
Penulisan
Merujuk
pada permasalahan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mendeskripsikan konsep lingkungan bisnis.
2. Untuk
mendeskripsikan unsur-unsur yang ada di dalam lingkungan bisnis.
3. Untuk
mendeskripsikan hubungan organisasi dengan
lingkungannya.
4. Untuk
mendeskripsikan dampak adanya perubahan dalam
lingkungan bisnis.
5. Untuk
mendeskripsikan cara perusahaan
menciptakan daya saing dari lingkungannya.
6. Untuk
mendeskripsikan cara perusahaan mempertahankan dirinya di dalam lingkungan yang sangat cepat berubah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Lingkungan Bisnis
Lingkungan bisnis adalah keseluruhan
hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau industri yang mempengaruhi
kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar organisasi bisnis yang
dapat mempengaruhi kinerja bisnis.
Lingkungan
(environment) dapat diartikan keseluruhan unsur-unsur yang dapat
saling berhubungan dan saling mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan
kegiatan tertentu. Lingkungan terdiri dari unsur fisik dan nonfisik. Di dalam
dunia bisnis, unsur fisik misalnya teknologi, kondisi alam dan pemasok
sedangkan unsur non fisik dapat berupa adat istiadat masyarakat, kondisi
ekonomi dan norma. Bisnis (business) terdiri atas seluruh aktifitas dan usaha
untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan
bagi sistem perekonomian. Inti dari setiap usaha bisnis adalah adanya
pertukaran antara pembeli dan penjual. Dari kedua definisi diatas dapat kita
tarik kesimpulan bahwa pengertian Lingkungan Bisnis adalah factor-faktor yang
dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap manajemen
organisasi atau aktifitas usaha.
Oleh karena itu, istilah “lingkungan
bisnis” memiliki arti yang luas karena menunjukkan seluruh pengaruh eksternal
terhadap organisasi. Wilson (1992) mengemukakan bahwa lingkungan bisnis
memiliki tiga konsep yang luas, yaitu:
1. Fakta
objektif realitas yang diukur dan didefinisikan.
2. Fakta
subjektif merupakan karakteristik khusus tergantung dari interprestasi dan persepsi
individu.
3. Pembagian
antara organisasi dan lingkungan tidak jelas, dan lingkungan tercipta dan
didefinisikan oleh individu.
Sangatlah penting bagi seseorang yang
menekuni bisnis, baik yang sedang mempelajari bisnis maupun manager yang sudah
berpengalaman, untuk menganalisis lingkungan organisasinya dengan alasan-alasan
sebagai berikut:
1. Kaidah
lingkungan bisnis secara fundamental berpengaruh terhadap aktifitas bisnis,
misalnya terhadap pasar, teknologi dan tenaga kerja;
2. Aktifitas
operasional seperti peluncuran produk baru, rekrutmen staf, dan kajian
teknologi manufaktur membutuhkan identifikasi faktor-faktor lingkungan dan
perusahaan dalam rangka untuk memastikan kesuksesan bisnis.
3. Laba
dan organisasi yang baik merupakan hal yang penting dalam kaitannya dengan
kondisi lingkungan.
4. Rencana
stratejik harus turut mempertimbangkan kemungkinan adanya perubahan dalam
lingkungan bisnis (Kuncoro, M. 2006).
B.
Pembagian
Lingkungan Bisnis
Lingkungan organisasi dapat
dibedakan atas lingkungan
eksternal dan lingkunganinternal.
Lingkungan eksternal terdiri atas factor-faktor yang mempengaruhi organisasi
dari luar batas organisasi, sedangkan lingkungan internal meliputi
factor-faktor yang ada di dalamorganisasi yang berpengaruh terhadap manajemen
organisasi. Lingkungan
eksternal dari sebuah
organisasi pada umumnya
dibedakan atas lingkungan umum dan lingkungan khusus (juga disebut
lingkungan
tugas) yang meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, pembuat
peraturan, dan serikat pekerja. Sementara itu lingkungan internal meliputi factor-faktor visi
misi, budaya perusahaan, gaya
manajemen, kebijakan
organisasi, karyawan,
hubungan antar divisi,dan organisasi informal.
C.
Hubungan
Lingkungan Internal dengan Lingkungan Eksternal Organisasi
Lingkungan
eksternal sebagai sumber untuk pemasok dari sumber daya dan konsumendari
output. Seberapa besar lingkungan ini dapat mendukung organisasi dapat membawa
dampak terhadap operasi dan kinerja organisasi. Hubungan yang baik dengan
para pemasok akan lebih menjamin kelancaran masuknya sumber daya yang
dibutuhkan dan pelanggan yang merasa puas akan mendukung permintaan terhadap
barang dan jasa yang dihasilkan.
Lingkungan
internal berpengaruh langsung terhadap tingkat kemampuan dalam prosesyang
meliputi ketiga subsistem yang ada di dalam sistem organisasi, yaitu masukan
(input), transformasi, dan keluaran (output). Hubungan tersebut dapat disajikan
ke dalam gambar berikut:
Gambar
1 Hubungan Lingkungan Internal dengan Lingkungan Eksternal Organisasi
D.
Lingkungan
Umum
Lingkungan
umum terdiri dari kondisi-kondisi latar belakang dalam lingkungan eksternal yang
dapat berpengaruh besar terhadap kegiatan operasional dari sebuah organisasi.
Lingkungan ini meliputi sebagai berikut:
1. Kondisi Ekonomi
Kondisi Ekonomi Yaitu kondisi umum dari
perekonomian yang berkaitan dengan suku bunga, inflasi, konvertibilitas mata
uang, tingkat penghasilan perkapita, roduk domestic bruto, kebijakan moneter
dan fiscal, sistem perpajakan, penduduk, pengangguran, tingkat upah dan indicator
ekonomi lainnya yang berkaitan.
2. Kondisi Sosial-Budaya
Kondisi umum dari nilai-nilai social
yang berlaku mengenai hak asasi manusia, adat-istiadat, norma, nilai,
kepercayaan, bahasa, sikap, perilaku, bahasa, agama, selera, aspirasi,
pendidikan dan lembaga social terkait.
3. Kondisi Hukum – Politik
Yaitu Ideologi politik, partai dan
orgnisasi politik, bentuk pemerintah, hokum, undang-undang dan peraturan
pemerintah yang mempengaruhi transaksi bisnis, perjanjian dengan Negara
lain, hak paten dan merek dagang.
4. Kondisi Teknologis
Yaitu kondisi umum dari pengembangan
dan tersedianya teknologi di dalam lingkungan, termasuk kemajuan ilmu
pengetahuan.
5. Kondisi Lingkungan Alam
Merupakan kondisi umum dari alam dan
kondisi lingkungan fisik. Perbedaan dalam factor-faktor yang berkaitan tersebut
akan sangat terasa bagi organisasiyang beroperasi international. Kondisi dalam
lingkungan umum tersebut banyak berbeda dalamsatu Negara dengan Negara-negara
lainnya. Para manajer yang berhasil dari organisasi yang beroperasi international
dapat memahami berbagai perbedaan ini dan membantu organisasidalam membuat
penyesuaian operasional yang diperlukan.
Analisis
lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Ancaman
adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha
perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah
kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya
saing strategis.
Proses
yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal
adalah dengan melakukan pemindaian (scanning),
pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing). Proses tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Pemindaian
Melalui pemindaian perusahaan
mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan potensial dalam lingkungan
umum, dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang terjadi. Pemindaian
lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi perusahaan-perusahaan yang
bersaing dalam lingkungan yang sangat tidak stabil.
2. Pengawasan
Melalui
pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend lingkungan melalui
pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah
kemampuan untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang
berbeda.
3. Peramalan
Pada
peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yang
mungkin terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan trend-trend itu
dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.
4. Penilaian
Tujuan penilaian
adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek dari
perubahan-perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis
suatu perusahaan. Selangkah lebih maju tujuan penilaian adalah untuk
menspesifikasi implikasi pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian
perusahaan dibiarkan dengan data-data yang menarik, tapi tidak diketahui
relevansi kompetitiifnya.
Lingkungan
umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang
menyusun faktor-faktor tersebut pada dasarnya diluar dan terlepas dari operasi
perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Faktor
ekonomi. Faktor ekonomi mengacu pada sifat, cara dan arah dari perekonomian
dimana suatu perusahaan akan atau sedang berkompetisi. Indicator dari kesehatan
perekonomian suatu Negara antara lain adalah tingkat inflasi, tingkat suku
bunga, deficit atau surplus perdagangan, tingkat tabungan pribadi dan bisnis,
serta produk domestic bruto.
2. Faktor
sosial. Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai,
sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup dari orang-orang di lingkungan
mana perusahaan beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya dikembangkan dari
kondiasi cultural, ekologis, pendidikan, dan kondisi etnis.
3. Faktor
politik dan hukum. Faktor politik dan hukum mendefinisikan parameter-parameter
hokum dan bagaimana pengaturan perusahaan harus beroperasi. Kendala politik
diberlakukan terhadap perusahaan melalui keputusan perdagangan yang wajar,
program perpajakan, penentuan upah minimum, kebijakan polusi dan harga serta
banyak tindakan lainnya yang bertujuan untuk melindungi karyawan, konsumen,
masyarakat umum dan lingkungan. Beberapa tindakan politik dan hukumjuga
didesain untuk member manfaat dan melindungi perusahaan.
4. Faktor
teknologi. Kemajuan teknologi secara dramatis telah mengubah produk, jasa,
pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses manufaktur,
praktik-praktik pemasaran dan posisi persaingan. Kemajuan teknologi dapat
menciptakan pasar baru, perkembangan produk, dan lain sebagainya. Perubahan
teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan perbedaan biaya antar perusahaan,
menciptakan proses produksi yang lebih singkat, menciptakan kelangkaan pada
tenaga tehnikal serta mampu merubah nilai-nilai dan harapan
parastakeholders.
5. Faktor
demografi, yang perlu diperhatikan oleh perusahaan menyangkut factor demografi
ini diantaranya adalah ukuran populasi, struktur umum, distribusi geografis,
pencampuran etnis serta distribusi pendapatan.
6. Lingkungan
industri. Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal
organisasi yang menghasilkan komponen yang secara normal memiliki implikasi
yang relative lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan.
E.
Lingkungan
Khusus
Lingkungan khusus terdiri atas
organisasi, kelompok, perorangan yang actual dengan siapa sebuah organisasi
harus berinteraksi agar dapat beroperasi dan berkembang. Seringkali disebut
juga lingkungan tugas, lingkungan ini berbeda untuk setiap organisasi,
tergantung situasi dan domain operasi yang unik dari organisasi.
Elemen-elemen penting dalam lingkungan
khusus dari sebuah organisasi meliputi :
1. Pelanggan,
Yaitu kelompok individu dan organisasi konsumen atau nasabah tertentu yang
membeli barang dari organisasi dan atau menggunakan jasanya.
2. Pemasok,
Pemberi sumberdaya manusia, informasi dan keuangan serta bahan mentah tertentu
yag dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi.
3. Pesaing,
yaitu Organisasi tertentu yang menawarkan barang dan jasa yang sama atau serupa
kepada kelompok konsumen atau nasabah yang sama.
4. Pembuat
Kebijakan, yaitu Badan atau perwakilan pemerintah pada tingkat lokal, daerah
dan pusat sebagai penegsk hokum dan perturan yang berpengaruh terhadap kegiatan
operasional organisasi.
5. Serikat
Pekerja, yaitu Yaitu organisasi yang menghimpun para pekerja untuk
memperjuangkan aspirasi para anggotanya.
F.
Lingkungan
Internal
Merupakan factor-faktor yang ada di
dalam organisasi yang berpengaruh terhadap manajemen operasi. Adapun pengaruh
dari lingkungan internal terhadap organisasi secara singkat dapat diemukakan
sebagai berikut:
1. Visi
dan Misi
Visi
diartikan sebagai gambaran kondisi atau potret dimasa depan (berjangka panjang)
yang akan dituju oleh sebuah organisasi. Sementara itu misis adlah pernyataan
mengenai maksud dan filosofi organisasi atau alasan mengepa sebuah orgaisasi
eksis. Setiap tingkatan manajemen harus memahami sepenuhnya apa yang menjadi
visi dan misi organisasi.
2. Budaya
Perusahaan
Budaya
adalah sistem dari kebersamaan nilai, kepercayaan, dan kebiasaan di dalam
sebuah organisasi yang berinteraksi dengan struktur formal yang menghasilkan
norma perilaku dalam organisasi. Ia merupakan iklim social dan psikologis dari
ebuah perusahaan, dan wujudnya bisa merupakan budaya yang tertuutup atau
terbuka. Dalam budaya tertutup keutusan cendrung dibuat oleh tingkatan yang
leih tinggi dalam menajemen. Manajer kurang begitu percaya pada bawahan, banyak
kerahasiaan di seluruh jajaran organisasi, dan karyawan tak terdorong untuk
kreatif atau terlibat dalam pemecahan masalah. Sebaliknya, dalam budaya terbuka
keputusan dibuat pada tingkatan manajemen yang lebih rendah, kepercayaan
terhadap bawahan atau karyawan cukup
besar dan karyawan di dorong agar keatif dan diikut sertakan dalam pemecahan
masalah.
3. Gaya
Manajemen
Sikap
dan preferrensi atasan mempengaruhi bagaiman sebuah tugas dilaksanakan. Masalah
dapat jika gaya manajerial dari manajer yang lebih tinggi berbeda dengan
manajer tingkat bawah. Secara umum, manajer tingkat bawah harus menyesuaikan
diri dengan gaya dari atasan.
4. Kebijakan
Kebijakan
menetapkan batasan sebagai batasan seabagai arahan dalam membuat
keputusan. Kebijakan yang dibuat oleh manajer tingkat bawah harus selaras
dengan dengan kenijakan dari manajer yang lebih tinggi. Kebijakan seringkali
dimaksudkan untuk menjamin konsistensi dalam praktik misalnya mengenai kapan
dan bagaimana kinerja dinilai.
5. Karyawan
Karyawan
berbeda-beda satu sama lain dalam berbagai hal sperti kecakapan, sikap, tujuan
pribadi, dan kepribadian. Akibatnya, perilaku seorang manajer yang efektif
dengan seorang karyawan mungkin tidak efektif dengan karyawan lain. Pada kasus
yang ekstrem karyawan mungkin berbeda satu sama lain sehingga hampir tak
mungkin dikelola sebagai sebuah kelompok. Agar bisa efektif, manajer harus
mempertimbangkan perbedaan, baik individual maupun kelompok.
6. Organisasi
Informal
Anggota
organisasi akan menjumpai dua jenis organisasi di dalam perusahaan, yaitu
formal dan tidak formal (informal). Organisasi formal ditunjukkan oleh bagan
struktur organisasi dan uraian jabatan. Organisasi informal adalah hubungan
yang berkembang dan pola interaksi manusia di dalam organisasi yang tidak
ditetapkan secara resmi. Organisasi informal dapat berdampak positif atau
negative terhadap jalannya kegiatan perusahaan.
7. Hubungan
Antar-unit
Manajer
harus memahami benar hubungan antar divisi atau departemen yang ada dan harus
memanfaatkan hubungan tersebut secara maksimal. Jika pekerjaan sebuah divisi
tergatung pada divisi lain dalam arus kerja, maka manajer harus memahami bahwa
kerjasama dengan divisi-divisi lain sangat dibutuhkan jika pekerjaan harus
diselesaikan secara efisien atau produktivitas divisi ingin ditingkatkan.
G.
Lingkungan dan
Keunggulan Kompetitif
Menurut Schermerhorn (1996), perhatian
pihak manajemen dalam menangani lingkungan eksternal yang kompleks dan terus
menerus berubah semakin dipusatkan pada konsep keuggulan daya saing. Keunggulan
daya saing diartikan sebagai kelebihan tertentu yang memungkinkan ebuah
organisasi dapat menangani kekuatan-kekuatan pasar dan lingkungan secara lebih
baik daripada para pesaingnya.
Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi
persaingan industri, antara lain sebagai berikut :
1. Ancaman
dari Pendatang Baru
Pendatang baru
dalam suatu industri akan membawa kapasitas baru,keinginan untuk merebut pangsa
pasar, dan sering kali sumber daya yang substansial. Akibatnya harga dapat
menjadi turun atau biaya meningkat sehingga mengurangi kemampulabaan. Selain
itu, adanya pendatang baru dapat dapat memaksa perusahaan yang sudah ada untuk
lebih efektif dan efisien serta belajar untuk bersaing dalam dimensi baru.
Tingkat
keseriusan dari ancaman pendatang baru bergantung pada hambatan yang ada dan
reaksi pesaing saat ini yang dapat diantisipasi oleh pendatang baru. Jika
hambatan terhadap masuknya pendatang baru cukup tinggi dan pendatang baru dapat
mengharapkan adanya tindakan balasan yang tajam dari pesaing yang ada, maka
pendatang baru tersebut mungkin tidak akan membawa ancaman yang serius ketika
masuk.
Terdapat
enam sumber utama hambatan terhadap masuknya pendatang baru:
a. Skala
Ekonomi
Skala ekonomi
adalah bertambahnya jumlah barang yang diproduksi dalam suatu periode sehingga
mengakibatkan biaya produksi per unit menjadi turun. Skala ekonomi menghalangi
masuknya pendatang baru dengan memaksa calon pendatang baru untuk masuk dengan
skala yang besar atau menerima kerugian dari segi biaya.
Skala ekonomi
juga dapat menjadi penghalang terhadap distribusi, manufaktur, pemasaran,
pendanaan, dan hampir terhadap bidang-bidang lain dalam suatu perusahaan.
b. Diferensiasi
Produk
Diferensiasi
produk atau identifikasi merek dapat menciptakan hambatan dengan memaksa
pendatang baru untuk menghabiskan biaya yang besar guna memenangkan loyalitas
konsumen. Iklan, layanan konsumen, menjadi yang pertama dalam industri
tersebut, dan perbedaan produk merupakan faktor-faktor yang dapat menumbuhklan
identifikasi merek.
c. Persyaratan
Modal
Modal diperlukan
bukan hanya untuk fasilitas tetap melainkan juga untuk memberikan kredit kepada
pelanggan, membeli persedian, dan menyerap kerugian selama tahun-tahun pertama.
Meskipun perusahaan besar memiliki sumber daya keuangan untuk dapat menginvansi
hampir semua industri, persyaratan modal yang sangat besar pada bidang-bidang
tertentu dapat membatasi pendatang baru yang mungkin masuk.
d. Biaya
peralihan pemasok
Biaya peralihan
pemasok adalah biaya yang harus dikeluarkan pembeli bilamana berpindah dari
produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya.
e. Akses ke
saluran distribusi
Adanya kebutuhan
dari pendatang baru untuk mengamankan distribusi produknya bilamana saluran
distribusi untuk produk tersebut telah ditangani oleh perusahaan yang sudah
mapan, perusahaan baru harus mampu membujuk saluran tersebut agar menerima
produknya melalui cara-cara penurunan harga, keja sama periklanan dan
sebagainya yang tentu saja berimplikasi terhadap turunnya laba. Makin terbatas
saluran pedagang besar dan pengecer untuk suatu produk dan makin banyak pesaing
yang mengikat saluran ini , jelas akan semakin berat usaha untuk masuk ke dalam
industri.
f. Kebijakan
pemerintah
Pemerintah dapat
membatasi atau bahkan menutup masuknya industry dengan melakukan pengendalian
dan pengawasan. Pemerintah juga dapat memainkan peranan tidak langsung seperti
standar polusi udara dan peraturan keamanan.
2. Tingkat
rivalitas diantara para pesaing yang sama
Rivalitas
diantara para pesaing yang sama berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi
dengan menggunakan taktik-taktik seperti persaingan harga, perang iklan, dan
meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan. Gerakan persaingan oleh
satu perusahaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap para pesaingnya dan
dengan demikian dapat mendorong perlawanan atau usaha untuk menandingi gerakan
tersebut. Intensitas persaingan antar perusahaan merupakan fungsi dari beberapa
factor, diantaranya:
a. Adanya
beberapa pesaing yang seimbang
b. Pertumbuhan
industri yang lambat
c. Kurangnya
diferensiasi
d. Pertambahan
kapasitas yang tinggi
e. Pesaing
yang berbeda
f. Hambatan
pengunduran diri yang tinggi ( Hitt Michael, A., Dkk. 2001)
g. Informasi
yang kompleks (Infornational complrxity)
h. Biaya
pengalihan ke barang lain (switching cost)
(Hitt Michael, A., Dkk. 2001)
3. Tekanan
dari produk pengganti
Ancaman dari
produk subtitusi ini kuat jika konsumen dihadapkan pada
sedikitnya switching cost dan jika produk substitusi tersebut
mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama bahkan lebih tinggi dari
produk-produk suatu industri.
4. Kekuatan
tawar menawar pembeli
Kekuatan tawar
menawar pembeli meningkat jika situasi berikut terjadi:
a. Pembeli
membeli dalam jumlah besar
b. Produk
yang dibeli adalah produk standard an tidak terdiferensiasi
c. Pembeli
memperoleh keuntungan yang rendah
d. Pembeli
menempatkan suatu ancaman melakukan integrasi kehulu untuk membuat produk
industri.
5. Kekuatan
tawar menawar pemasok
Pemasok memiliki
tawar menawar jika :
a. Didominasi
oleh sedikit perusahaan
b. Produknya
adalah unik
c. Industri
tersebut bukanlah pelanggan yang penting dari pemasok
d. Pemasok
memperlihatkan ancaman untuk melakukan integrasi hilir (Hitt Michael, A., Dkk.
2001)
BAB
III
KESIMPULAN
A.
Simpulan
Lingkungan bisnis adalah keseluruhan
hal-hal atau keadaan ekstern badan usaha atau industri yang mempengaruhi
kegiatan organisasi atau kekuatan atau institusi diluar organisasi bisnis yang
dapat mempengaruhi kinerja bisnis.
Lingkungan bisnis memiliki dampak yang
besar bagi jalannya operasional perusahaan dan manajemen organisasi. Bagi
seorang manajer hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan. Lingkungan yang
terus berubah menuntut manajemen dan organisasi untuk selalu tanggap dan
progressive. Begitu luas dan kopleksnya lingkungan yang dihadapi suatu
perusahaan menuntut profesionalisme dari
setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan. Manajer harus selalu
mengikuti arus kemoderenan, menguasai tekhnologi dan informasi agar dapat
meraih keunggulan kompetitif. Organisasi yang tidak mau terus-menerus belajar
lambat laun akan mengalami kemunduran dan kematian akibat kalah dalam kompetisi
persaingan memenuhi tuntutan pasar.
Analisis lingkungan eksternal bertujuan
untuk mengetahui ancaman dan peluang. analisis lingkungan eksternal adalah
dengan melakukan pemindaian (scanning),
pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing).
Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi
persaingan industri, antara lain sebagai berikut: 1)Ancaman dari Pendatang Baru;
2) Tingkat rivalitas diantara para pesaing yang sama; 3) Tekanan dari produk pengganti;
4) Kekuatan tawar menawar pembeli; 5) Kekuatan tawar menawar pemasok.
Bagaimana perusahaan mengumpulkan
dan menafsirkan informasi tentang para pesaing mereka disebut analisis pesaing.
Analisis pesaing
memusatkan perhatiannya pada setiap perusahaan yang
bersaing secara langsung dengan sebuah perusahaan. Perusahaan perlu memahami:
1) Apa yang menggerakkan pesaing, seperti yang ditunjukkan oleh tujuan-tujuan
masa depannya; 2) Apa yang sedang dilakukan oleh pesaing, seperti yang diungkapkan
oleh strateginya saat ini; 3) Apa yang diyakini oleh pesaing tentang dirinya
sendiri dan tentang industri, seperti yang ditunjukkan oleh asumsi-asumsinya;
dan 4) Apa kemampuan perusahaan, seperti yang ditunjukkan oleh kapabilitasnya.
B.
Saran
Merujuk
pada pembahasan di atas, selanjutnya dapat dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut ini.
1. Suatu
organisasi harus sadar dan memahami betul di mana posisi lingkungannya berada
agar siap dalam menghadapi berbagai tantangan dari luar.
2. Lingkungan
yang terus berubah harus dapat di manfaatkan oleh organisasi dalam meraih
keunggulan bersaing dengan mengambil setiap peluang yang ada dan memberikan
nilai superior bagi konsumen.
3. Manajer
organisasi haruslah orang yang menguasai tehknologi, informasi, dan bersedia
untuk terus menerus belajar mengahadapi situasi baru. Karyawan yang semakin
heterogen harus diimbangi dengan kemampuan interpersonal yang baik dengan
pendekatan yang tepat pada setiap individu.
DAFTAR PUSTAKA
Kuncoro, M.
2006. Strategi bagaimana meraih
keunggulan kompetitif. Jakarta: Erlangga.
Hitt Michael,
A., Dkk. 2001. Manajemen Strategi, Daya
Saing dan Globalisasi, Jakarta: Salemba Empat.
Setiawan HP
& Zulkieflimansyah. 2005. Manajemen Strategi: Sebuah Konsep Pengantar.
Jakarta: LPFEUI.
Terimakasih, tulisannya sangat bermanfaat
BalasHapusMy Blog